Layu fusarium adalah salah satu penyakit tular tanah yang dapat menyerang tanaman kentang, tomat, terung, cabai, dan tanaman lainnya. Penyakit yang disebabkan oleh jamur Fusarium Oxysporum ini menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi petani. Jadi, bagaimana pengendalian terhadap layu fusarium ?
Jamur / Fungi Fusarium Oxysporum masuk ke dalam akar dan menghambat pembuluh pengangkut air di dalam tanaman. Ketika penyakit ini menyebar ke batang dan daun, maka dapat menghambat proses pengangkutan air ke batang dan daun tersebut sehingga menyebabkan daun menjadi kuning dan layu.
Gejala penyakit ini sering muncul pada saat musim tanam dan pertama kali muncul pada daun yang agak tua. Gejala selanjutnya adalah menyerang daun yang muda dan pada akhirnya menyebabkan kematian pada tanamannya. Fungi penyebab layu fusarium ini dapat hidup lama pada tanah dan menyebar melalui air, serangga, dan peralatan perkebunan. Cuaca panas dan kelembaban tanah yang rendah menyebabkan penyakit ini lebih mudah berkembang.
Bagaimana Pengendalian terhadap Layu Fusarium secara ramah lingkungan?
Dikarenakan penyakit ini ditularkan oleh patogen Fungi, pengendalian tanpa kimia dapat menggunakan bio fungisida. Salah satu fungisida hayati yang direkomendasikan untuk pengendalian terhadap layu fusarium ini adalah Primadeco.
Kandungan mikroba Streptomyces sp. dan Geobacillus sp. pada Primadeco ini dapat menghasilkan berbagai senyawa bioaktif dan antibiotik yang menghambat perkembangan populasi dan aktivitas patogen bakteri penyebab penyakit. Keuntungan menggunakan biofungisida Primadeco yaitu tidak berdampak negatif terhadap lingkungan dan tidak menyebabkan fitotoksisitas pada tanaman. Selain itu, penggunaan Primadeco fungisida hayati ini juga tidak menimbulkan residu (produk pertanian yang bebas residu) dan tidak mengandung logam berat.
Mikroba dalam produk Primadeco tersebut berada dalam kondisi dorman dan hanya akan aktif apabila dilarutkan dalam air selama 12-24 jam.
Aplikasi pengendalian dan pencegahan Primadeco pada Layu Fusarium
Pertama-tama, larutkan dulu 100 gram Primadeco (1 sachet) dalam 1 liter air dan diamkan selama 12-24 jam. Setelah itu, encerkan kembali dengan volume 60-90 liter air.
Aplikasi Primadeco dikocorkan pada tanaman yang mulai terlihat gejala penyakit dengan dosis 100-200 ml / tanaman. Untuk pencegahan, aplikasi dapat dilakukan 7 – 10 hari sekali. Sedangkan untuk pengendalian terhadap outbreak, aplikasi dapat dilakukan 3 hari sekali.
Berikut contoh hasil demplot Primadeco :